Senin, 10 Desember 2012


TEORI TENTANG KEBERHASILAN SEKOLAH S3
Menurut Saya, dua hal utama yang membuat sekolah S3 sulit adalah tidak terstrukturnya proses demi proses yang dilakukan dan kurangnya informasi tentang bagaimana seharusnya kita menggunakan waktu selama menempuh pendidikan di S3. Program pendidikan S3 adalah program pendidikan yang mandiri, artinya faktor utama yang menentukan keberhasilan kuliah S3 adalah kondite diri kita sendiri sebagai mahasiswa S3 yang menjalaninya, sehingga disini dibutuhkan time schedule yang jelas dan sistematis. Mahasiswa S3 dituntut untuk mempersiapkan diri dan membangun sendiri apa-apa yang semestinya dilakukan. Umumnya, mahasiswa S3 jarang sekali bertarget, padahal target itu penting untuk melatihkan kefokusan. Terlepas nanti target itu akan tercapai atau tidak, akan tetapi proses yang dilakukan adalah proses yang mendukung pada pencapaian target. Target terbesar dari program pendidikan S3 adalah mendapatkan novelty dengan grade tertinggi atau berkualitas. Novelty tersebut adalah berupa dihasilkannya sebuah teorema (bukti kebenaran) tentang suatu konsep dalam disiplin ilmu, didalamnya berisi teori temuan yang mengkaji kedalaman suatu bidang ilmu penelitian, pembuktian teori yang didukung secara simulasi maupun implementasi dan pengukuran. Teorema ini dapat mengguide atau menuntun dengan baik peneliti lain untuk melakukan penelitian yang efektif dan tepat . Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan oleh mahasiswa S3 untuk mendapat keberhasilan kuliah S3, yaitu : 1. Membuat time schedule yang terstruktur atau sistematis tentang penelitian yang diambil, detail setiap semesternya dan bertarget. Mulai dari hal kecil, tapi tetap berfikir untuk menghasilkan yang besar. 2. Mengalokasikan waktu, focus terhadap waktu yang sudah ditargetkan (ingat bahwa kuliah S3 adalah full time job) dan disiplin dengan waktu yang sudah dicanangkan. 3. Membangun komunikasi yang baik dengan pembimbing, dosen-dosen pengajar, pejabat struktural, petugas administrasi, dan mahasiswa sesama S3. 4. Aktif menjadi anggota komunitas suatu penelitian, tujuan adalah memiliki partner diskusi, mendapat informasi yang terkini tentang suatu topic penelitian dan kemudahan untuk publikasi paper penelitian. 5. Aktif membaca paper-paper terkini dalam suatu bidang penelitian, mengkritisi paper-paper tersebut dan membuat resensi atau literature review dari paper-paper ini . 6. Aktif menggali apa yang sudah dibuat orang lain, lalu mencari celah dimana kita bisa berkarya. 7. Mencari dana hibah untuk biaya penelitian dan konfrensi internasional. 8. Yang tak kalah pentingnya juga adalah mencintai atau menyenangi topik penelitian yang kita pilih. Menurut saya, faktor-faktor yang menentukan keberhasilan kuliah S3 terbagi menjadi 2 (dua), yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal itu meliputi : waktu, dana, komunikasi , sistematika jadwal, environment, dukungan institusi dan dukungan keluarga, sedangkan faktor internal meliputi : motivasi, kedisiplinan, kemampuan bahasa asing (bahasa Inggris), inovasi dan kreatifitas diri, umur , keluarga dan kesehatan. Disini saya melibatkan faktor motivasi, umur dan kesehatan diri sebagai faktor internal yang berpengaruh pada keberhasilan kuliah S3, karena mau tidak mau ketiga faktor ini juga menentukan. Umumnya usia rata-rata mahasiswa S3 adalah diatas 35 tahun (walaupun untuk zaman sekarang dengan adanya program pendidikan fast track memungkinkan usia 24 sudah mulai mengikuti kuliah S3), artinya di usia 35 tahun keatas, faktor motivasi , kesehatan dan umur menjadi penentu keberhasilan. Jika faktor-faktor tadi divariabelkan : a = waktu : skala 7 = 5 tahun, 8 = 4 tahun, 9 = 3,5 tahun dan 10 = 3 tahun b = dukungan dana (beasiswa) : skala 0 – 10 c = nilai kelancaran dan frekuensi komunikasi dengan pembimbing: skala 0 – 10 d = jadwal yang sistematis : skala 0 – 10 e = kondisi environment : skala 0 – 10 f = motivasi : skala 0 – 10 g = disiplin : skala 0 – 10 h = kreatifitas dan inovasi : skala 0 – 10 i = dukungan keluarga : skala 0 -10 j = umur : disini nilai dibawah 5 untuk usia 20 – 30, nilai 6 – 7 usia 31 – 45, nilai 7 keatas sampai 10 untuk diatas 45. k = kesehatan l = kemampuan bahasa asing (bahasa Inggris) Maka keberhasilan kuliah S3 dapat dimodelkan dengan persamaan : Sebagai contoh : seorang mahasiswa S3 memiliki factor-faktor eksternal dan internal yang diskalakan sebagai berikut : a = 8 (4 tahun) , b = 10 (mendapat beasiswa selama 4 tahun), c = 9 (komunikasi lancar), d = 10 (jadwal sistematis),e = 8, f = 9, g = 9, h =8,i = 8, j = 7 (usia 38 misalnya), k = 8 (sehat), l = bahasa inggris aktif, maka : X =71 sudah bisa dikatakan berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar