Minggu, 16 September 2012

FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN 

Diambil dari buku : Menyoal Objektivisme Ilmu Pengetahuan, pengantar : Prof.Dr.Toeti Haerty Noerhadi, halaman 1 - 27

         Filsafat muncul pertama kali di Yunani Kuno, dasar kemunculannya adalah yang pertama adanya keinginan manusia untuk membebaskan akal manusia dari kultur mistis yang membelenggu potensi-potensi rasional manusia, kedua adanya kesadaran bahwa akal manusia memiliki kekuatan yang luar biasa tajam untuk membelah semua dogmatisme dan kepercayaan palsu.
         Definisi Filsafat menurut Bertrand Russell (1872 - 1970) adalah sebagai daerah tak bertuan antara teologi dan ilmu pengetahuan.  Disini Russel membuktikan bahwa filsafat merupakan disiplin tersendiri yang terus menerus mengasah pisau kritisnya sehingga tidak pernah terjebak pada otoritas baik teologi maupun ilmu pengetahuan.
         Berikut ini empat pendekatan untuk memahami pengertian filsafat, yaitu pertama, pendekatan definisi yaitu melihat perbedaan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan maupun teologi, dimana ilmu pengetahuan hanya mengkaji sebatas gejala-gejala yang tampak dan berusaha menjelaskannya secara kausalistik sedangkan teologi mengkaji semesta supra-inderawi, semesta ketuhanan namun dalam batas-batas keimanan.   Filsafat sendiri dapat didefinisikan sabagai upaya mencari atau memperoleh jawaban atas berbagai pertanyaan lewat nalar sistematis yang kritis, radikal, refleksif dan integral.  Filsafat tidak mengkaji semesta dari satu sisi saja namun secara menyeluruh.  Filsafat bersifat kritis dalam mengkaji objeknya, tidak berhenti pada penampakan, asumsi, dogmatis melainkan terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan demi mendapatkan hakekat, artinya filsafat selalu menggunakan daya kritisnya untuk mengkaji suatu objek sampai ke akar-akarnya. Tujuan filsafat adalah mencari kebenaran yang menyeluruh dan hakiki.
         Kedua, pendekatan sistematika, yang bertolak dari tiga pertanyaan Immanuel Kant yaitu : apa yang dapat saya ketahui ?  apa yang dapat saya harapkan ? dan apa yang dapat saya lakukan ?  Ketiga pertanyaan ini menghasilkan tiga wilayah besar filsafat, yaitu wilayah pengetahuan, ada dan nilai.  Wilayah pengetahuan terdiri dari empat disiplin filsafat : pertama, epistemologi sebagai cabang filsafat yang mengkaji hakekat pengetahuan dari empat segi, sumber pengetahuan, batas pengetahuan, struktur pengetahuan dan keabsahan pengetahuan.  Kedua, filsafat ilmu pengetahuan sebagai cabang filsafat yang mengkaji ilmu pengetahuan dari segi ciri-ciri dan cara-cara memperolehnya.  Ketiga, logika sebagai cabang filsafat yang mengkaji azas-azas berpikir secara lurus dan tertib.  Keempat, metodologi sebagai cabang filsafat yang mengkaji metoda-metoda yang digunakan dalam dunia ilmiah. Wilayah  ada terdiri dari dua disiplin filsafat, yaitu pertama, ontologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan yang ada sebagai yang ada atau yang sebenar-benarnya ada sebagai lawan dari disiplin yang berurusan dengan partikular ada seperti fisika, biologi, atau psikologi.  Kedua adalah metafisika sebagai cabang filsafat yang mengkaji semesta di balik gejala-gejala empiris.  Wilayah nilai sebagai wilayah ketiga atau terakhir, terdiri atas dua disiplin filsafat, yakni etika sebagai cabang filsafat yang merefleksikan nilai-nilai moral dan estetika sebagai disiplin filsafat yang mereflesikan nilai-nilai estetis.          
         Ketiga, pendekatan melalui tokoh dan aliran.  Pendekatan ini diperuntukan bagi mereka yang sudah berada di tahap lanjut dalam mempelajari filsafat karena pendekatan ketiga ini mengandaikan penguasaan sempurna pendekatan sistematika dan pendekatan definisi.
         Keempat, pendekatan sejarah.  Pendekatan ini paling populer, dimana secara konvensional terbagi menjadi tiga perioda : Yunani Kuno, Skolastik dan Modern.
         Perbedaan filsafat, ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu pengetahuan adalah jika filsafat menggunakan pendekatan yang kritis, refleksif dan integral dan mengkaji suatu objek secara mendalam sampai ke akar-akarnya, maka ilmu pengetahuan hanya mencoba menerangkan gejala-gejala secara ilmiah atau secara rasional.  Filsafat ilmu pengetahuan selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang amat mendasar terhadap ilmu pengetahuan untuk membongkar asumsi-asumsi yang tadinya diterima begitu saja.        
         
  
  
  

Alamat Proceeding tentang Artificial Dielectric

Alamat Proceeding tentang artificial dielectric :
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&ved=0CHgQFjAI&url=http%3A%2F%2Frepository.tudelft.nl%2Fassets%2Fuuid%3A3f4b70cb-f1bd-407f-bf50-bc0fa8d57e2b%2Fma2008.pdf&ei=G0xWUO_zNcHKrAe8u4DwCA&usg=AFQjCNF11XNxSuJ0Fkt6ssBgENiVUhIrQg&sig2=x_UMVyijeiWU92yL56-SdQ

Alamat Paper tentang Artificial Dielectric

Alamat Paper yang berjudul : On The Design of Multilayer Circular Microstrip Antenna Using Artificial Neural Network adalah : 
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&ved=0CGAQFjAG&url=http%3A%2F%2Fijrte.academypublisher.com%2Fvol02%2Fno05%2Fijrte02057074.pdf&ei=4h1WUM_cJsfYrQfq8oDIDw&usg=AFQjCNHUCxqvZN07ByjWLOeJIhghgp5JvA&sig2=Oh1n2EWa4beqbKdFLIHg9g
Alamat Disertasi tentang Artificial Dielectric yang berjudul : A lighweight artificial dielectric for mitigating unwanted reflection :   
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&sqi=2&ved=0CFIQFjAF&url=http%3A%2F%2Firis.lib.neu.edu%2Fcgi%2Fviewcontent.cgi%3Farticle%3D1026%26context%3Delec_comp_theses&ei=gRlWUOLKL5DJrAeNloDoAg&usg=AFQjCNECLU05gzh84I7s9v9qP-Kkg5Yerw&sig2=vbxW5J1lmCE32ay-TjSiNA